Apa Itu Titik Lagrange (Lagrangian Points)?

  Suzerainty
0



   Gambar: Ilustrasi yang menunjukkan garis-garis gaya gravitasi dua objek saling menetralkan, membentuk lima titik seimbang yang disebut titik Lagrange. (Wikimedia). [1] 



Pernahkah Anda mendengar tentang Titik Lagrange (Lagrange Point)?


Titik Lagrange (disebut juga titik Lagrangian atau titik Librasi) adalah titik-titik keseimbangan di sekitar dua benda angkasa yang saling mengorbit, dimana gaya gravitasi dan sentrifugal dari kedua benda saling menetralkan. Titik Lagrange dapat diibaratkan dengan ‘spot parkir’ di antariksa, karena sebuah benda atau satelit dapat seimbang di antara tarikan gravitasi dua objek besar.


Normalnya, interaksi antara dua objek antariksa yang masif akan memberikan tarikan gravitasi yang tidak seimbang di wilayah antara kedua benda tersebut. Namun di titik Lagrange, gaya gravitasi dan sentrifugal dari kedua benda saling menyeimbangkan. Hal ini menjadikan titik Lagrange sebagai tempat yang sangat baik untuk menempatkan satelit, karena wahana di titik yang seimbang memerlukan lebih sedikit koreksi orbit (manuver untuk menjaga wahana tetap di orbitnya) sehingga meminimalkan jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk pendorong.


Untuk setiap dua benda antariksa yang saling mengorbit, terdapat lima titik Lagrange yang disebut L hingga L. Ini berarti lima titik Lagrange Matahari-Bumi berbeda dengan lima titik Lagrange Bumi-Bulan. Setiap sistem memiliki titik Lagrangenya masing-masing. Titik L, L, dan L berada pada garis lurus yang melalui pusat kedua benda, sedangkan titik L dan L, masing-masing membentuk segitiga sama sisi dengan pusat kedua benda sebagai dua sudut lainnya.


Tiga titik Lagrange kolinear (sejajar) yaitu L, L, dan L ditemukan oleh matematikawan Swiss Leonhard Euler, sekitar tahun 1750. Dua titik lainnya yakni L dan L ditemukan oleh muridnya Joseph-Louis Lagrange pada tahun 1772, dan keseluruhan titik Lagrange dinamai menurut namanya.


 


   Gambar: Lokasi lima titik Lagrange dalam sistem Matahari-Bumi. Perhatikan bagaimana Matahari-Bumi-Titik L membentuk segitiga sama sisi. Begitu pula dengan titik L di sisi yang berlawanan. (Wikimedia). [2] 



    Rincian lokasi

Rinciannya adalah sebagai berikut:


    Titik L: terletak di antara Matahari dan Bumi. Di titik ini, gravitasi bumi akan menangkal sebagian gravitasi matahari sehingga menempatkan objek yang berada  di titik ini dalam kesetimbangan. Titik L Matahari-Bumi berjarak sekitar 1,5 juta kilometer dari Bumi (0,01% jarak Bumi-Matahari).


    Titik L: terletak di belakang Bumi, segaris lurus dengan Bumi dan Matahari. Di titik ini, gravitasi dari Bumi dan Matahari sama-sama menarik objek ke arah dalam, tetapi diseimbangkan oleh gaya sentrifugal dari Bumi yang mengorbit Matahari. Sama dengan L, titik L berada di jarak 1,5 juta kilometer dari Bumi.


    Titik L: terletak di belakang Matahari, berseberangan dengan Bumi, akan tetapi posisinya sedikit di luar orbit bumi dan menjauh dari pusat matahari. Di titik ini, gravitasi matahari dan bumi sama-sama menarik objek ke arah dalam, sehingga objek perlu sedikit menjauh dari lintasan orbit Bumi. Objek di titik ini akan ditahan oleh gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh perputarannya mengelilingi Matahari. Titik L berjarak sekitar 300 juta kilometer dari Bumi (dua kali jarak Bumi-Matahari).


    Titik L dan L: dua titik ini terletak sejajar dengan orbit bumi, masing-masing titik membentuk sudut 60° (segitiga sama sisi) terhadap pusat Matahari dan Bumi. Titik L berjarak sekitar 30 juta kilometer sejajar dengan orbit Bumi di bagian depan, sedangkan titik L berada di arah yang berlawanan (di belakang Bumi, sejajar dengan orbitnya) dengan jarak yang sama.



    Baca juga: Misteri Sisi Jauh Bulan, Bagian Bulan yang Tak Pernah Terlihat dari Bumi

 





   Gambar: Ilustrasi titik L dan L membentuk sudut 60° (segitiga sama sisi) di jarak 30 juta kilometer sejajar dengan orbit Bumi. (Wikimedia). [3] 



    Stabilitas

    Titik L, L, dan L merupakan titik yang tidak stabil. Objek yang berada di titik-titik ini berada dalam keadaan ‘meta-stabil’, seperti bola yang berada di puncak bukit. Sedikit dorongan atau gangguan akan membuatnya bergeser dan menjauh dari orbitnya. Wahana yang berada di titik-titik ini harus sering menggunakan pendorong untuk melakukan sedikit koreksi orbit yang penting untuk mempertahankan posisi.


    Titik L dan L adalah titik yang paling stabil. Medan gravitasi di wilayah ini mirip seperti mangkuk besar yang berbentuk kacang merah (lihat gambar 1), sehingga objek di sini cenderung tahan terhadap gangguan gravitasi. Wahana antariksa di titik L dan L benar-benar stabil, seperti bola kecil di dalam mangkuk. Ketika bergeser perlahan dari posisinya, wahana tersebut akan tetap mengorbit di tempat tanpa keluar dari ‘mangkuk’ nya. Karena kestabilannya, objek antariksa seperti debu dan asteroid cenderung terkumpul di wilayah ini.




   Gambar: Visualisasi lima titik Lagrange relatif terhadap dua benda di sistemnya. (Wikimedia). [4] 



    Aplikasi

    Titik L merupakan titik yang cocok untuk pengamatan Bumi-Matahari, karena wahana di titik ini tidak pernah dibayangi oleh Bumi maupun Bulan, dan jika mengamati Bumi, wahana akan selalu melihat belahan Bumi yang disinari Matahari. Beberapa wahana antariksa sudah ditempatkan di titik ini, salah satunya adalah SOHO (Solar Heliospheric Observatory), satelit milik NASA yang bertugas mengawasi dan mempelajari aktivitas angin surya.


    Titik L adalah tempat yang bagus untuk mengamati alam semesta dalam skala luas. Wahana di titik ini tidak perlu mengorbit Bumi sehingga terhindar dari keluar-masuk bayangan bumi yang dapat mengurangi jarak pandang, juga dapat menghindari pemanasan dan pendinginan berulang akibat paparan sinar matahari yang dapat menurunkan performa teleskop. Wahana di titik ini juga langsung menghadap ke Bumi sehingga akan memudahkan transfer data. Teleskop Luar Angkasa James Webb (James Webb Space Telescope/JWST) adalah salah satu penghuni titik ini.


    Titik L adalah misteri bagi para ilmuwan. Objek yang berada di titik ini akan selalu terhalang oleh Matahari dan sepenuhnya tersembunyi dari Bumi. Para ilmuwan belum menemukan kegunaan dari titik L, karena jaraknya yang sangat jauh dan adanya Matahari yang akan menghalangi komunikasi antara Bumi dengan wahana. Namun titik L menawarkan lokasi yang bagus untuk pengamatan sisi terjauh Matahari.


    Titik L dan L adalah titik yang paling stabil, sehingga para ilmuwan membayangkan konsep seperti stasiun luar angkasa atau kota antariksa dibangun di titik ini. Lokasi yang sangat stabil akan sangat mengurangi kebutuhan bahan bakar untuk koreksi orbit. Jarak antara Bumi dengan wahana di titik ini juga akan tetap sama, karena wahana akan bersama-sama dengan Bumi mengorbit Matahari. Namun sejauh ini belum ada satu pun wahana yang ditempatkan di titik L maupun L.



    Baca juga: Mengenal Layar Surya, Propulsi Wahana Antariksa Tanpa Bahan Bakar



Demikian penjelasan singkat mengenai Titik Lagrange (Lagrange Point). Kendati belum ada wahana antariksa yang ditempatkan di titik L maupun L, sudah ada beberapa objek alami yang menempatinya terlebih dulu. Objek alami (biasanya asteroid) yang menempati titik L dan L₅ disebut Trojan (Troya). Sejauh ini, baru dua trojan yang ditemukan di orbit Bumi, yaitu 2010 TK7 dan 2020 XL5 di titik L. Planet yang diketahui memiliki trojan terbanyak adalah Jupiter, dengan hampir 10.000 trojan yang telah ditemukan mengorbit di titik L dan L Matahari-Jupiter.




Semoga bermanfaat!



[1]: Lagrange_points.jpg: created by NASA derivative work: Xander89 (talk), Lagrange points2CC BY 3.0

[2]: Xander89, Lagrange points simpleCC BY 3.0

[3]: EnEdCLagrange very massiveCC BY-SA 3.0

[4]: cmgleeLagrangian points equipotentialCC BY-SA 3.0


Sumber: ESA, Space, Spacedock.


Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)
To Top
email-signup-form-Image

Subscribe

Untuk Mendapatkan Notifikasi Ruangsapa