Bola Dyson: Megastruktur 'Pemanen' Energi Bintang

  Suzerainty
0



     Gambar: Ilustrasi Bola Dyson, dengan sebuah bintang di dalamnya. (Wikimedia). [1]



Pernahkah anda mendengar tentang Bola Dyson (Dyson Sphere)?


Dyson Sphere (Bola Dyson) adalah megastruktur hipotetis yang meliputi sebuah bintang, dan mampu menangkap sebagian besar dari energi yang dipancarkannya. Konsep ini dapat menjadi solusi ketika kebutuhan energi melebihi jumlah yang dapat dihasilkan oleh suatu planet. Karena energi bintang yang dapat mencapai permukaan planet sangat sedikit, membangun struktur raksasa yang mengelilingi suatu bintang akan memaksimalkan jumlah energi yang dapat dikumpulkan.


Konsep bola Dyson pertama kali muncul dalam novel fiksi ilmiah tahun 1937 “Star Maker” karya Olaf Stapledon. Gagasan itu lalu dieksplorasi lebih mendalam oleh fisikawan Inggris-Amerika Freeman Dyson dalam makalahnya tahun 1960 "Search for Artificial Stellar Sources of Infrared Radiation" (Pencarian Sumber Radiasi Inframerah Buatan dari Bintang).


Sejak diterbitkannya makalah Dyson, banyak bermunculan ide-ide dan gagasan-gagasan tentang bagaimana konsep dan struktur bola yang ideal untuk dibangun. Namun Dyson berpendapat bahwa struktur seperti cangkang bola atau cincin padat yang membungkus atau mengelilingi bintang adalah mustahil karena akan menghalangi sampainya sinar Matahari ke Bumi. Struktur seperti itu juga sulit dipertahankan kestabilannya dan apabila rusak, materialnya akan tertarik oleh gravitasi dan runtuh ke dalam bintang itu sendiri.




     Gambar: Struktur bola Dyson yang mustahil menurut Dyson. Cangkang padat di sekitar bintang cenderung tidak stabil dan rentan akan benturan sehingga malah akan jatuh tertarik gravitasi bintang itu sendiri. (Wikimedia). [2]



Dyson sendiri membayangkan konsepnya seperti ‘kumpulan atau kawanan objek yang bergerak pada orbit independen di sekitar bintang’. Konsep ini sering disebut sebagai “Dyson Swarm” (Kawanan Dyson). Dyson Swarm dibentuk dari susunan sangat banyak satelit yang mengelilingi Matahari sehingga dapat mengumpulkan energi tanpa menghalangi sinarnya untuk mencapai Bumi. Sejauh ini, desain paling efisien untuk satelit Dyson Swarm adalah berupa lembaran-lembaran cermin yang akan menyerap panas Matahari atau memantulkan dan memfokuskannya ke stasiun penerima.



    Baca: Dyson Swarm: Membangun Dyson Sphere dengan Efektif dan Efisien




     Gambar: Ilustrasi Dyson Swarm yang mengelilingi sebuah bintang. (Wikimedia). [3]



Bola Dyson adalah ciri khas dari peradaban Tipe II dalam Skala Kardashev, yaitu peradaban yang mampu memanfaatkan seluruh energi yang dihasilkan oleh bintang di sistem mereka. Sejauh ini, konsep paling efisien yang diketahui dari pemanfaatan penuh energi suatu bintang adalah Bola Dyson. Karena itu, para astronom berusaha mencari tanda-tanda keberadaan megastruktur ini di luar angkasa. Penemuan yang terkonfirmasi dari Bola Dyson ini akan menjadi bukti keberadaan peradaban lain di alam semesta.


Para astronom mencari tanda-tanda keberadaan bola Dyson dengan mendeteksi spektrum gelombang inframerah. Ketika satelit dari Dyson Swarm menyerap radiasi dari bintang yang mereka kelilingi, ia akan menjadi jauh lebih panas daripada ruang di sekitarnya. Untuk mencegahnya menjadi terlalu panas dan meleleh, satelit akan memancarkan kembali energi termal atau ‘panas buangan’ dalam bentuk radiasi inframerah yang dapat dideteksi teleskop. Untuk menemukannya, para astronom harus mendeteksi sebuah objek di luar angkasa yang memancarkan radiasi inframerah dalam jumlah dan frekuensi yang tidak normal.


Sejauh ini, para ilmuwan dan astronom telah menemukan banyak tanda-tanda potensial dari keberadaan bola Dyson, namun belum ada satu pun yang terkonfirmasi benar. Beberapa diantaranya merupakan bintang katai merah dan beberapa anomali frekuensi termal ternyata dihasilkan oleh debu-debu antariksa yang menutupi bintang.



    Baca juga: Skala Kardashev: Klasifikasi Tingkat Kemajuan Peradaban di Alam Semesta



Demikian penjelasan singkat mengenai bola Dyson. Meskipun konsep ini secara teori memungkinkan, membangun megastruktur yang stabil di sekitar Matahari saat ini jauh melampaui kapasitas rekayasa manusia. Ada banyak tantangan yang dihadapi megastruktur teoretis seperti bola Dyson ini. Diantaranya masalah desain, efisiensi, ketahanan, materi dan sumber daya, juga pemeliharaan. Praktis, konsep bola Dyson ini masih di luar jangkauan teknologi dan industri manusia hari ini.



Semoga bermanfaat!



[1]: Kevin Gill from Los Angeles, CA, United States, A Dyson Swarm Superstructure (21983905140)CC BY 2.0

[2]: ВіщунDyson sphere in cutawayCC BY-SA 4.0

[3]: RfcDyson swarmCC BY-SA 3.0


Sumber: Kurzgesagt, Space, dll.


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)
To Top
email-signup-form-Image

Subscribe

Untuk Mendapatkan Notifikasi Ruangsapa