Gambar: Ilustrasi waktu yang terus berjalan. (Wikimedia). [1]
Pernahkah anda diminta untuk menyampaikan kultum, baik kultum Ramadhan maupun kultum-kultum lainnya?
Berikut kami sediakan satu materi kultum dengan tema “Urgensi Waktu dalam Islam.”
…
Jamaah rahimakumullah,
Dalam kesempatan kultum kali ini, marilah kita mengambil manfaat dari waktu yang Allah ﷻ berikan dengan memahami bagaimana Islam mengajarkan kita untuk mengelola waktu dengan bijak.
1. Pentingnya Waktu dalam Islam
Allah ﷻ bersumpah dengan waktu dalam Surat Al-'Ashr, menunjukkan betapa pentingnya waktu dalam kehidupan kita. Rasulullah ﷺ juga bersabda,
اغْتَنِمْ خَمْسًا قبلَ خَمْسٍ: شبابَكَ قبلَ هَرَمِكَ، وصِحَّتَكَ قبلَ سَقَمِكَ، وغِناءكَ قبلَ فَقْرِكَ، وفَراغَكَ قبلَ شُغلِكَ، وحياتَكَ قبلَ موتِكَ. (أخرجه الحاكم في المستدرك).
"Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara: waktu mudamu sebelum waktu tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, waktu luangmu sebelum masa sempitmu, kehidupanmu sebelum kematianmu." (HR. Al-Hakim dan Baihaqi).
Mengapa Rasul ﷺ bersabda seperti ini? Karena Allah ﷻ berfirman dalam surat Ali Imran ayat 140:
"وتلك الأيام نداولها بين الناس"
"Dan hari-hari itu Kami putarkan di antara manusia..." (QS. Ali Imran [3]: 140).
2. Menghargai Waktu
Setiap detik dalam hidup kita adalah berharga dan harus diisi dengan amalan yang mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. Hasan Al-Bashri ra. pernah berkata,
"يا ابن آدم انما انت أيام كلّما ذهب يوم ذهب بعضك"
"Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu."
Demikian pula apabila kita telah menyelesaikan suatu pekerjaan, jangan berhenti. Segera cari kegiatan lain yang bermanfaat, yang bisa kita kerjakan. Karena Allah ﷻ berfirman:
فإذا فرغت فانصب.
"Apabila kamu telah selesai (dari satu pekerjaan), segera isi (dengan pekerjaan yang lain)." (QS. Al- Insyirah [94]: 7).
3. Hilangkan Kebiasaan Menunda-nunda
Islam mengajarkan kita untuk tidak menunda-nunda pekerjaan. Sebagaimana perkataan sahabat Abdullah bin Amr bin Ash ra. :
".إعمل لدنياك كأنك تعيش أبدا واعمل لآخرتك كأنك تموت غدا"
“Beramallah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok."
4. Manfaatkan Setiap Detik
Kematian bisa datang kapan saja, oleh karena itu setiap detik yang kita miliki sangat berharga dan harus dimanfaatkan dengan baik dalam ketaatan kepada Allah ﷻ.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْن.
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaknya setiap jiwa/ orang merenungi apa yang telah dilakukan untuk hari esok.” (QS. Al-Hasyr [59]: 18).
Oleh karena itu, Ibnu Mas'ud ra. pernah berkata, “Aku tidak menyesali sesuatu selain kepada hari yang mataharinya telah terbenam dan umurku berkurang, tetapi di hari itu amalku tidak bertambah.”
Manajemen dan disiplin waktu menjadi sangat penting, jika seorang Muslim hendak berusaha menggapai kesuksesan hidup dunia dan akhirat.
5. Menghindari Tergesa-gesa dan Mubazir
Islam mengajarkan untuk menghindari tergesa-gesa dan perbuatan yang tidak bermanfaat atau mubazir, sebagaimana perkataan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah:
إضاعةُ الوقت أشدُّ من الموت ؛ لأنَّ إضاعة الوقت تقطع عن الله والدار الآخرة، والموتُ يقطعك عن الدنيا وأهلها.
“Menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu akan memisahkanmu dari Allah dan negeri akhirat, sedangkan kematian hanya memisahkan dirimu dari dunia dan penduduknya."
6. Konsistensi dalam Amalan
Menjaga konsistensi dalam melakukan amalan baik adalah bagian dari manajemen waktu yang baik dalam Islam. Amalan yang kita lakukan secara konsisten/istiqomah adalah amalan yang paling dicintai oleh Allah ﷻ. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah ﷺ:
أَحَبُّ الأعمالِ إلى اللهِ أدْومُها و إن قَلَّ.
"Amalan yang paling dicintai oleh Allah ﷻ adalah yang konsisten, walaupun itu sedikit." (HR. Al-Albani).
7. Shalat sebagai Penanda Waktu
Shalat lima waktu memberikan struktur harian dan mengingatkan kita untuk selalu kembali pada Allah ﷻ dan memperbarui perspektif.
Salat fardhu atau salat wajib merupakan media melatih kemampuan manajemen waktu yang sempurna. Salat mengingatkan bahwa seseorang selalu dibatasi waktu, sehingga ia harus mampu mengatur waktu sebaik-baiknya agar menjaga diri dari kesia-siaan dan mengingatkan dirinya tentang kematian.
Selain itu, salat fardhu juga mendidik individu untuk disiplin waktu secara baik dan benar, sehingga dapat dikatakan bahwa muslim yang melaksanakan salat dengan benar mestinya tidak akan mengabaikan waktu.
8. Mengutamakan Kewajiban
Memahami kewajiban utama dan mengatur prioritas adalah bagian dari mengelola waktu dengan efisien dalam Islam.
Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. pernah memanggil Umar bin Khattab ra. lalu menyampaikan wasiat kepadanya. “Wahai Umar, Allah itu mempunyai hak (diibadahi) pada siang hari yang tidak Dia terima di malam hari. Sebaliknya, Allah juga mempunyai hak (diibadahi) pada malam hari yang Dia tidak mau menerimanya di siang hari. Ibadah sunah itu tidak diterima sebelum ibadah wajib dilaksanakan.”
Semoga Allah ﷻ memberikan kita kekuatan untuk mengelola waktu yang telah diberikan kepada kita dengan sebaik-baiknya. Aamiin.
Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, apabila ada kekurangan dan kesalahan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, kepada Allah saya mohon ampun.
…
Semoga bermanfaat!
[1]: Islamic clock, CC BY-SA 2.0