Kultum: Keutamaan Berdzikir Kepada Allah

  Suzerainty
0

 

     Gambar: Ilustrasi berdzikir kepada Allah. (Pinterest).

 

 

Pernahkah anda diminta untuk menyampaikan kultum, baik kultum Ramadhan maupun kultum-kultum lainnya?


Berikut kami sediakan satu materi kultum dengan tema “Fadhilah Dzikrullah atau Keutamaan Berdzikir Kepada Allah.”

 

 

    Jamaah rahimakumullah,


    Tema kultum pada kesempatan kali ini adalah fadhilah dzikrullah, atau keutamaan berdzikir kepada Allah.


    Perintah dzikir tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 41-42:

 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا.


 

    Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab [33]: 41-42).

 


    Mari kita ajukan sebuah pertanyaan: seberapa pentingkah dzikrullah ini dan apa keutamaannya?


    Nah, dalam hal ini Rasulullah pernah menyampaikan sebuah hadits:

 


وَعَنْ أَبِي مُوْسَى الأَشْعَرِي – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالّذِي لاَ يَذْكُرُهُ مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ )) رَوَاهُ البُخَارِيُّ.



    Dari Abu Musa Al-Asyari, dari Nabi beliau bersabda: "Perumpamaan orang yang mengingat Rabbnya dan orang yang tidak mengingatnya adalah bagaikan orang yang hidup dan orang yang mati." (HR. Al-Bukhari).



    Jamaah rahimakumullah, sebegitu pentingnya dzikrullah ini sampai-sampai Nabi mempermisalkannya bagaikan orang yang masih hidup dan orang yang sudah mati.


    Rasulullah juga pernah bersabda dalam hadits yang lain,

 


لَا يَقْعَدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ تَعَالَى إِلَّا حَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَ غَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَ ذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ. (رواه مسلم).



  “Tidaklah sekelompok orang duduk sambil berdzikir kepada Allah kecuali mereka akan dikelilingi oleh malaikat, dilimpahi rahmat, dianugerahi ketentraman, dan disebut oleh Allah di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim).



    Dari dua hadits diatas sudah cukup jelas bahwasanya dzikrullah merupakan salah satu ibadah qauliyyah atau ibadah lisan yang amat penting bagi seorang muslim.



    Dzikrullah ini memiliki berbagai macam keutamaan dan manfaat, diantaranya:


    Dzikrullah merupakan salah satu bentuk syukur kita kepada Allah , sebagaimana difirmankan Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 152:



فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُون.



    "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. Al-Baqarah [2]: 152).


Juga dalam hadits Nabi ﷺ:



عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : يقول الله تعالى: أَنَا مَعَ عَبْدِي مَا ذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاه (رواه ابن ماجه وأحمد).



    Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah bersabda, "Allah berfirman, 'Aku bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak menyebut-Ku'." (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).



·      Menjaga kita dari gangguan setan. Allah berfirman dalam surat Fussilat ayat 36:



وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ نَزْغٌ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيم.



    Artinya: "Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Fussilat [41]: 36).



    Dzikir adalah ibadah yang ringan, namun ganjarannya besar di sisi Allah . Sebagaimana disampaikan dalam sebuah hadits Nabi:



عن عبد الله بن بسر رضي الله عنه : أنَّ رجلًا قال يا رسولَ اللهِ, إنَّ شرائعَ الإسلامِ قد كثُرت عليَّ فأخبِرني بشيءٍ أتشبَّثُ به قال : لا يزالُ لسانُك رطبًا من ذكرِ اللهِ (رواه الترمذي).



    Dari 'Abdullah bin Busr ra. bahwa ada seorang lelaki berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam ini telah banyak bagiku, maka beritahulah kepadaku sesuatu yang bisa aku pegang selalu." Beliau menjawab, "Hendaklah lisanmu selalu basah karena berdzikir kepada Allah." (HR. Tirmidzi).


    Juga hadits Nabi yang berbunyi:



عن أبي هريرة رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "كَلِمَتَانِ خفيفتان على اللسان، ثقيلتان في الميزان، حبيبتان إلى الرحمن: سبحان الله وبحمده، سبحان الله العظيم."



    Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah   bersabda: "Dua kalimat yang ringan di lidah, tetapi berat di timbangan (amal), juga dicintai oleh Yang Maha Penyayang (Ar-Rahman), Subhanallahi wa bihamdihi Subhanallahi Al-'Azhimi (Maha Suci Allah, dengan segala pujian bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung).” (Muttafaq Alaih).



  Adapun keutamaan dzikir yang lain, disampaikan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal ra.:



عن معاذ بن جبل رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ عَمَلًا أَنْجَى لَهُ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ الله).



    Dari Muadz bin Jabal ra. Beliau berkata: Rasulullah bersabda: "Tidak ada amalan anak Adam yang dapat menyelamatkannya dari azab Allah selain zikir kepada Allah." 



    Mendapatkan Ampunan


    Salah satu lafazh dzikrullah yaitu istighfar memiliki banyak sekali keutamaan di dalamnya. Sebagaimana artinya, Istighfar adalah meminta ampun kepada Allah atas segala dosa yang telah diperbuat. Ini harus dilakukan secara sungguh-sungguh agar mendapatkan keutamaan Istighfar ini.


    Dalam Al-Quran Allah berfirman:



وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا



    Artinya: “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nisa [4]: 110).

 


    Ada sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Ibnu Syubaih sebagaimana yang dinukil oleh Imam Al-Qurtubi di dalam kitab Tafsirnya Al-Jaami’ Li Ahkaamil Qur’an atau yang dikenal dengan Tafsir Al-Qurtubi :


    Ada seorang lelaki yang mengadukan musim paceklik/kekeringan kepada Hasan Al-Bashri ra., maka Hasan Al-Bashri ra. berkata : “Beristighfarlah engkau kepada Allah.” Lalu datang orang lain dan mengadukan kemiskinannya, Hasan Al-Bashri ra. menjawab : “Beristighfarlah kepada Allah.”


    Orang yang ketiga datang dan mengeluhkan bahwa dirinya tidak kunjung dikaruniai anak, Hasan Al-Bashri ra. kembali menjawab : “Beristighfarlah (minta ampunlah) kepada Allah.” Lalu datang orang keempat dan mengadu bahwasanya kebunnya kering, Hasan Al-Bashri ra. tetap menjawab : “Beristighfarlah (minta ampunlah) kepada Allah.”


    Melihat hal itu, Rabii’ bin Subaih bertanya : Wahai imam, tadi kulihat orang-orang berdatangan kepadamu mengadukan berbagai permasalahan yang berbeda-beda, dan engkau memerintahkan mereka semua agar beristighfar, mengapa demikian?” Hasan Al-Bashri ra. menjawab : “Aku tidak menjawab dari diriku sendiri, karena Allah   telah mengatakan dalam firman-Nya :



فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)



    “Maka aku katakan kepada mereka, Mohonlah ampunan kepada Rabb-mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh [71]: 10-12).



    Imam Ali bin Abi Thalib ra. berkata: "Sungguh aneh orang yang binasa padahal ia memiliki kalimat penyelamat," ditanyakan kepada beliau, "apa itu?" Imam Ali pun menjawab, "istighfar."


    Allah berfirman dalam surat Al-Anfal:



﴿وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ﴾.



    "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun."(QS. Al-Anfal [8]: 33).

 


    Demikian jamaah rahimakumullah, beberapa keutamaan dari salah satu ibadah Qauliyyah yang bernama dzikrullah. Semoga apa yang baru saja saya sampaikan dapat kita ambil hikmahnya serta dapat kita amalkan dan menjadi manfaat bagi kita semua. Cukup sekian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, apabila ada banyak salah ataupun kekeliruan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kepada Allah saya mohon ampun.



Semoga bermanfaat!


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)
To Top
email-signup-form-Image

Subscribe

Untuk Mendapatkan Notifikasi Ruangsapa