Hipotensi Ortostatik: Mengapa Kepala Terasa Pusing Ketika Bangkit Dari Duduk/Berbaring?

  Suzerainty
0

 


     Gambar: Ilustrasi kepala terasa pusing ketika bangkit. (Pixabay).



Pernahkah kepala Anda tiba-tiba terasa pusing atau mata anda berkunang-kunang ketika Anda bangkit dari duduk ataupun berbaring? Hal itu merupakan salah satu kondisi medis yang disebut “Hipotensi Ortostatik.”


Hipotensi Ortostatik (juga disebut Hipotensi Postural) adalah kondisi penurunan tekanan darah secara tiba-tiba ketika bangkit/berdiri dari posisi duduk ataupun berbaring. Kondisi ini muncul akibat tertundanya respon alami tubuh dalam mengatur tekanan darah ketika menghadapi perubahan posisi yang mendadak. Hal ini disebabkan karena ketika seseorang bangkit/berdiri dari posisi duduk atau berbaring, darah akan mengalir lebih banyak ke kaki dikarenakan pengaruh gravitasi. Pada kondisi ini, peredaran darah ke jantung berkurang sehingga tekanan darah menurun.


Normalnya, tubuh akan merespon secara alami dan menyesuaikan peredaran darah sehingga tekanan darah yang menurun segera menjadi normal. Namun dalam kondisi Hipotensi Ortostatik, respon alami tubuh penderita terganggu sehingga tekanan darah tetap menjadi rendah selama beberapa saat.


Secara klinis, Hipotensi Ortostatik dicirikan dengan penurunan tekanan darah sistolik yang berkelanjutan minimal 20 mmHg atau tekanan darah diastolik sebesar 10 mmHg dalam waktu tiga menit setelah berdiri, setelah sebelumnya berbaring selama lima menit di atas permukaan dengan kemiringan setidaknya 60 derajat.


Gejala dari Hipotensi Ortostatik umumnya hanya berlangsung selama beberapa menit yang meliputi:


  •    Pusing atau kepala terasa berputar
  •      Pandangan kabur
  •      Badan terasa lemas
  •      Bingung
  •      Mual 

Gejala yang lain dapat berupa nyeri kepala, nyeri dada, tungkai kaki melemah, sesak napas atau bahkan pingsan.


Biasanya, Hipotensi Ortostatik hanya terjadi sesekali. Hipotensi Ortostatik ringan disebabkan oleh kondisi umum seperti kurang tidur, kurang minum, kadar gula darah rendah yang ringan, atau paparan panas yang ekstrem. Jika terlalu sering dan terjadi dalam jangka waktu yang lama, Hipotensi Ortostatik bisa jadi merupakan pertanda dari kondisi medis yang serius seperti stroke, gangguan fungsi jantung dan saraf, atau kurang darah (anemia).


Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi Hipotensi Ortostatik, di antaranya: 


  • Segera duduk ataupun berbaring ketika gejala Hipotensi Ortostatik menyerang. 
  •  Minum air putih yang banyak untuk mengatasi dehidrasI.
  • Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan fungsi jantung. 
  • Mengonsumsi obat tekanan darah yang dosisnya ditentukan oleh dokter.

 


Demikian sekilas penjelasan tentang Hipotensi Ortostatik. Apabila hanya terjadi sesekali, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke dokter. Akan tetapi apabila Anda mulai sering mengalaminya ataupun terjadi pada waktu yang berbahaya seperti berkendara atapun mengemudi, Anda disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.


Semoga bermanfaat!

 

 

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)
To Top
email-signup-form-Image

Subscribe

Untuk Mendapatkan Notifikasi Ruangsapa